Di saat jiwa ini hampa tak berdaya
Tak ada yang peduli
Di saat jiwa ini jatuh tergeletak
Tak satu pun yang menopang
Beban menjerat jiwa ini
Setiap langkah pun tersendat
Tak jarang air mata
Warnai langkah ini
Jiwa ini menjerit..
Jiwa ini menanti..
Saat itu..
Ada seberkas cahaya indah
Mewarnai jiwa ini
Menerangi setiap langkah
Memberi suatu harapan
Jiwa ini pun bangun…
Jiwa ini pun sadar..
Dan pada akhirnya
Jiwa ini menemukan
Pelangi harapannya
Dialah.. YESUS KRSITUS
Kalau waktu pelajaran Bahasa Indonesia mengenai karya sastra lama, kita sering mendengar novel berjudul BELENGGU, mau tahu ceritanya? Check this out...
Dokter Sukartono menikah dengan seorang perempuan cantik parasnya dan menjadi rebutan banyak pemuda. Namun, rumah tangga mereka tidak menampakkan kedamaian dan kebahagiaan. Setelah mereka berumah tangga, ternyata Sumartini sendiri sebenarnya tidak mencintai Dr. Sukartono. Di samping itu, penyebab lainnya, Sukartono yang suka ke luar atau pergi mengobati orang sakit, yang terkadang siang malam itu membuat Sumartini sepi dan sendirian, serta bosan. Akibatnya, mereka sering cekcok.
Pada suatu hari, Dr. Sukartono diminta datang oleh seorang perempuan ke hotel, karena si perempuan sedang sakit. Ternyata si perempuan yang mengundangnya itu Yah atau Rokayah, yang tidak lain adalah teman lama Dr. Sukartono sewaktu mereka sama – sama sekolah di sekolah rendah dulu. Dan Yah adalah seorang janda, yang kerjanya adalah sebagai wanita penghibur di hotel – hotel mewah. Waktu Dr. Sukartono memeriksa Yah di kamar hotel itu, Yah membiarkan kimononya tersingkap, dengan maksud agar Dr. Sukartono tergoda. Namun sayang, pada waktu itu Dr. Sukartono tidak tergoda. Akan tetapi, karena pertemuan mereka di hotel itu sering dan sekaligus sesering itu pula Yah menggoda Dr. Sukartono, akhirnya Dr. Sukartono tergoda juga.
Semakin hari semakin akrablah hubungan antara Dr. Sukartono dengan Yah. Mereka saling bertemu baik itu di rumah Yah maupun di kamar hotel. Hubungan mereka itu akhirnya diketahui juga oleh Sumartini.
Sumartini, istri Dr. Sukartono ini mendatangi Yah dan mengata-ngatai Yah habis – habisan. Yang selanjutnya Sumartini memutuskan untuk menyerahkan Dr. Sukartono kepada Yah dan dia langsung pergi ke Semarang. Dan sebaliknya ternyata Yah juga meninggalkan Dr. Sukartono pergi ke Caledonia. Namun sebelum pergi Yah sempat meninggalkan gramafon yang berisi nyanyian nostalgia mereka berdua.
Dalam kesendirannya, Dr. Sukartono yang malang itu, akhirnya memutuskan untuk lebih memperdalam ilmu kedokterannya.
Tak ada yang peduli
Di saat jiwa ini jatuh tergeletak
Tak satu pun yang menopang
Beban menjerat jiwa ini
Setiap langkah pun tersendat
Tak jarang air mata
Warnai langkah ini
Jiwa ini menjerit..
Jiwa ini menanti..
Saat itu..
Ada seberkas cahaya indah
Mewarnai jiwa ini
Menerangi setiap langkah
Memberi suatu harapan
Jiwa ini pun bangun…
Jiwa ini pun sadar..
Dan pada akhirnya
Jiwa ini menemukan
Pelangi harapannya
Dialah.. YESUS KRSITUS
SINOPSIS
Kalau waktu pelajaran Bahasa Indonesia mengenai karya sastra lama, kita sering mendengar novel berjudul BELENGGU, mau tahu ceritanya? Check this out...
Dokter Sukartono menikah dengan seorang perempuan cantik parasnya dan menjadi rebutan banyak pemuda. Namun, rumah tangga mereka tidak menampakkan kedamaian dan kebahagiaan. Setelah mereka berumah tangga, ternyata Sumartini sendiri sebenarnya tidak mencintai Dr. Sukartono. Di samping itu, penyebab lainnya, Sukartono yang suka ke luar atau pergi mengobati orang sakit, yang terkadang siang malam itu membuat Sumartini sepi dan sendirian, serta bosan. Akibatnya, mereka sering cekcok.
Pada suatu hari, Dr. Sukartono diminta datang oleh seorang perempuan ke hotel, karena si perempuan sedang sakit. Ternyata si perempuan yang mengundangnya itu Yah atau Rokayah, yang tidak lain adalah teman lama Dr. Sukartono sewaktu mereka sama – sama sekolah di sekolah rendah dulu. Dan Yah adalah seorang janda, yang kerjanya adalah sebagai wanita penghibur di hotel – hotel mewah. Waktu Dr. Sukartono memeriksa Yah di kamar hotel itu, Yah membiarkan kimononya tersingkap, dengan maksud agar Dr. Sukartono tergoda. Namun sayang, pada waktu itu Dr. Sukartono tidak tergoda. Akan tetapi, karena pertemuan mereka di hotel itu sering dan sekaligus sesering itu pula Yah menggoda Dr. Sukartono, akhirnya Dr. Sukartono tergoda juga.
Semakin hari semakin akrablah hubungan antara Dr. Sukartono dengan Yah. Mereka saling bertemu baik itu di rumah Yah maupun di kamar hotel. Hubungan mereka itu akhirnya diketahui juga oleh Sumartini.
Sumartini, istri Dr. Sukartono ini mendatangi Yah dan mengata-ngatai Yah habis – habisan. Yang selanjutnya Sumartini memutuskan untuk menyerahkan Dr. Sukartono kepada Yah dan dia langsung pergi ke Semarang. Dan sebaliknya ternyata Yah juga meninggalkan Dr. Sukartono pergi ke Caledonia. Namun sebelum pergi Yah sempat meninggalkan gramafon yang berisi nyanyian nostalgia mereka berdua.
Dalam kesendirannya, Dr. Sukartono yang malang itu, akhirnya memutuskan untuk lebih memperdalam ilmu kedokterannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar